Selasa, 26 Januari 2010

Hutan, Dahulu dan Kini

karya Edo Ronaldo

Dahulu hutanku lebat
Mata air didalamnya tak pernah mengesat
Pepohonannya rindang berdaun lebat
Udaranya sejuk dan lingkungannya mengikat
Sumber daya alam yang tidak sulit didapat
Semua makhluk akrab bersahabat

Kini hutan telah terbabat
Oleh mereka yang namanya konglomerat
Sumber daya alam habis disikat
Hasilnya dimanfaatkan untuk maksiat
Akibat kurangnya pengawasan aparat
Masyarakat menjadi seenaknya berbuat
Pembabatan hutan semakin meningkat
Panasnya mentari sungguh menyengat
pertanda tuhan menurunkan laknat
Alam ini enggan bersahabat
Krisis melanda seluruh umat
Ulah manusia yang moralnya bejat

Kiranya ini menjadi nasehat
Kepada sekalian para sahabat
Kalau tak ingin mendapat laknat
Pelihara lingkungan secaraketat
Agar alam kembali bersahabat
Semoga tuhan menurunkan rahmat

2 komentar:

Anonim mengatakan...

cool

Anonim mengatakan...

bagus puisinya :D

Posting Komentar